Penderita HIV-AIDs di RS untuk apa peduli ?
Kalau menurut saya, Ternyata diperlukan kunjungan inspeksi pihak luar ke RS atau RSUP dimanapun untuk melihat penderita HIV-AIDs di Rumah Sakit :”seperti apa pelayanan yang diberikan”. Saya lebih suka pada DPR dan LSM serta Pemerhati AIDs yang bisa berbicara.
Masalah yang ditimbulkan semua orang juga tahu, yaitu :
- Pengobatan yang tidak optimal, dengan alasan tidak ada ANU dan hanya ada ANU.
- Peluang terjangkitnya pasien lain, karena penggunaan alat yang tak cukup itu; menjadikan alat dipakai berganti-ganti dari pasien satu ke pasien lain yang tidak menderita penyakit ini.
- Kecerobohan petugas sehingga dirinyapun menjadi taruhan adalah hal yang PENTING diperhatikan, tetapi apa mau dikata jika itu terjadi ??
- Semua kepercayaan yang diberikan kepada RS, belum tentu dapat dipercaya bagaimana itu dilaksanakan.
- Tak ada yang mau PEDULI.
Bertambahnya penderita penyakit tak selalu terbuka diperbincangkan, padahal di depan mata masalah lalu-lalang.
Jadi, … TOLOONG….TOLOONG…lah. Kodong. (Bahasa Makassar :KODONG=kasian..)
limpo50
Limpo50's Weblog 
agaknya tak hanya dibutuhkan perawatan medis bagi saudara2 kita yang kebetulan menyandang derita itu, yang tak kalah penting adalah pendampingan dan motivasi semangat utk tetap tabah menghadapinya.
Kehidupan mereka persis sama penderita KUSTA yang telah digolongkan PASIEN INVENTARIS. Satu saat saya berkunjung pada pasien KUSTA jenis ini, bagi mereka tak ada lagi makna santunan materi yang diberikan padanya.
Mereka hanya pasrah menjalani sisa hidup, bersenda gurau tapi tanpa mengharap apa. Mereka berkata :”Tak ada kebutuhan lagi pak., makanan, uang, pakaian tak memberi kami makna.” Sedih.
Ngga sama pak, pasien kusta lama sakitnya paling 5-10 tahun terus masih hidup terus .. pasien HIV kalo udah jadi AIDS paling lama 5 tahun dan kemudian terbunuh.
Menuru saya biarkan saja ngga pake ANU tadi itu biar sekalian terjangkit ANU, 5 tahun kemudian kita sudah bisa mengadakan tenaga baru lagi … baru dipilih yang sehat-sehat.
ini metode alih generasi …. SKAK.